10 Film Indonesia yang Tidak Boleh Tampil di Negara Sendiri
26th October Dawn - Di Indonesia banyak pula yang dilarang tayang di dalam negeri. Hal ini karena berjenis-jenis info, kontroversi dan kenyataan yang menyertainya. Sedangkan dari segi mutu betul-betul mumpuni, banyak diantaranya mendapat penghargaan dari dunia Internasional, persoalan sensor yang berlaku di Indonesia sudah memblokir film-film dalam list di bawah ini dari bioskop Indonesia.
Industri perfilman Indonesia sebetulnya tak semaju negara lain. Selain kwalitas dibuat juga disebabkan karena kultur seni tanah air yang belum dihidupkan sedemikian rupa. Akan tetapi, tidak sedikit pegiat film yang justru menciptakan banyak film Indonesia berkualitas dan berhasil sampai ke level internasional.
Film Indonesia Terlarang
Salah satu sebab mengapa perfilman Indonesia kebanyakan masih sulit bersaing dengan negara luar merupakan sensor yang ketat. Rupanya, beberapa film telah dilarang tayang di bioskop se-indonesia walaupun berkwalitas. Berikut daftar film Indonesia yang dilarang tayang di Indonesia sebab tidak lulus sensor.
1. Lady Terminator
Rilis pada tahun 1989, film ini awalnya tak dapat diterima untuk ditayang di bioskop Indonesia sehingga lebih berhasil di negara lain. Baru setelah beberapa tahun, Lady Terminator yang berkisah tentang daya balas dendam dari ratu Kidul ini mendapatkan izin tayang dengan banyak scene yang disensor secara khusus dulu.
2. Merdeka 17085
Rumah produksi film asal Jepang, Toho bekerja sama dengan rapi Indonesia dalam pembuatan film ini. Walaupun amat bermutu dari banyak aspek, film merdeka 17085 masuk daftar film Indonesia yang dilarang tayang di Indonesia sebab alasan politis.
3. Parts of The Heart
Salah satu Indonesia yang menceritakan perihal seorang Homoseksual dan kisah drama kehidupan percintaan yang meliputinya ini dirilis pada tahun 2012. Tapi, film ini mengangkat isu yang masih kontroversial hingga dilarang tayang di bioskop Indonesia
4. Babi Buta yang Ingin Terbang
bergenre drama ini menceritakan seputar beberapa orang dari etnis Tionghoa dengan bermacam cerita pengorbanan. Akan tapi, karena alasan tertentu film ini justru dilarang tayang di Indonesia.
5. Act of Killing
Pada tahun 2012 lalu, film ini cukup populer dengan tema tentang PKI dimana kisah dalam film yaitu sejarah pasca penumpasan PKI. ini mengangkat fase awal setelah PKI dikalahkan dan dilarang di Indonesia.
Kabar mengenai penganiayaan, penyiksaan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap PKI oleh sebagian kategori dan ormas menjadi alasan mengapa film ini termasuk ke dalam 10 film yang dilarang tayang di Indonesia.
6. Something in The Way
ini pernah memenangi nominasi dari negara Internasional tetapi tak ditayangkan di bioskop Indonesia sebab mengangkat tema perihal seksualitas dengan penggambaran yang utuh. Meskipun berkualitas, film tersebut konsisten dilarang selama sutradara dan rumah produksi tidak menghendaki terjadinya sensor.
7. About a Woman
Setelah berhasil pada film sebelumnya, sutradara Teddy Soeriaatmadja kembali membikin film About a Woman dengan tema kehidupan. Tetapi aspek seksualitas yang tak disamarkan membuat film susah ditayangkan di bioskop Indonesia.
Tetapi demikian, sutradara sendiri menyuarakan memang sengaja tidak mengerjakan sensor sebab film itu berkeinginan konsentrasi pada festival internasional.
8. The Sun, The Moon, and The Hurricane
Dari sisi cerita, film ini cukup OK. Akan namun tema homoseksual yang masih menjadi polemik membuat film ini dirasakan tak sesuai untuk ditayangkan di bioskop Indonesia sehingga berada dalam daftar film yang dilarang tayang di Indonesia.
9. Siti
tentang pemandu karaoke ini sempat dinyatakan dilarang tayang, tetapi kemudian mendapatkan izin tayang berakhir memenangi penghargaan FFI dalam penghargaan Terbaik.
10. The Look of Silence
Sutradara Act of Killing kembali membuat film kontroversial yang mengangkat tema PKI. Meski bermutu tinggi dan menerima beragam penghargaan, film ini dilarang tayang di Indonesia.
Film Luar yang Tidak Boleh Tayang di Bioskop Indonesia
Banyak film-film luar yang diproduksi oleh perusahaan dan firma besar yang terpaksa dilarang untuk ditayangkan di Indonesia karena bermacam alasan yang menyertainya.
Alasan paling umum mengapa ada bioskop yang dilarang tayang di Indonesia berupa alasan politis, informasi kekerasan seksual, rasisme dan film-film kontroversial yang dinilai dapat memberi pengaruh norma dalam bermasyarakat. Berikut yaitu 10 film yang dilarang tayang di Indonesia dari masa ke masa.
1. The Year of Living Dangerously
ini sebenarnya cukup bagus dari sisi cerita dimana Mel Gibson beradu akting dengan Sigourney Weaver memberikan kisah percintaan dari seorang jurnalis muda dengan seorang member kedutaan. ini dirilis pada tahun 1982 dengan referensi novel Christopher Koch.
Pemerintah Indonesia secara legal melarang film ini karena memuat latar waktu dan tempat di Indonesia di masa pemberontakan PKI tahun 1965. Meski di kemudian hari ini film ini kemudian ditampilkan di layar kaca swasta, pemerintah pada masa itu amat sensitif kepada kabar yang dibawa oleh film ini.
2. Schindler’s List
Steven Spielberg menggarap film bertemakan Nazi ini pada tahun 1993 (rilis). Kisahnya mengenai seorang bernama Oskar Schindler dalam perjuangannya membebaskan orang-orang Yahudi yang tertawan. Pada ketika itu, Indonesia termasuk ke dalam negara yang legal melarang peredaran film ini di Indonesia lagi-lagi sebab berita politis yang menyertainya. Nazi ‘seolah’ mengingatkan pemerintah pada PKI.
3. Evil Dead
ini termasuk bioskop yang dilarang tayang di Indonesia sebab kekerasan yang terlalu berlebihan, vulgar dan sadistik. Meskipun hanya Evil Dead, semua film genre ini betul-betul tak bisa diterima oleh bioskop-bioskop di Indonesia.
4. Teeth
ini yakni film vulgar yang dilarang tayang di Indonesia karena kekerasan seksual terselubung yang dibawakan oleh alur film. Berkisah seputar wanita dengan kelainan organ intim (vagina bergigi) yang telah mematikan banyak pria yang mencoba menidurinya. Kekerasan dan kebrutalan yang terjadi menjadi alasan mengapa film ini dianggap tak wajib beredar di Indonesia.
5. Noah
Noah yang menghadirkan pemeran film pria Russel Crowe dan Tapi indah Emma Watson ini dilarang karena berita paling sensitif di Indonesia ialah agama. Noah mengisahkan perihal Nabi Nuh dalam versi tertentu yang oleh banyak pihak mengevaluasi menyimpang dari ajaran Islam sebenarnya.
6. Fifty Shades of Grey
Dibintangi oleh dua pemeran ternama merupakan Jamie Dornan dan Dakota Johnson, Fifty Shades of Grey termasuk film yang berhasil di pasar. Sampai bukan di Indonesia. Pemeran legal film ini dilarang tayang sebab unsur erotisme, fetisisme, sadomasokisme yang dibawakan melalui kisah dalam film.
Pada tahun 2015 ketika dirilis, film ini malahan segera populer tetapi sejumlah besar bioskop di Indonesia tidak bisa menayangkannya. Film ketika ini, Fifty Shades of Grey masih masuk daftar film vulgar yang dilarang tayang di Indonesia.
7. Dirty Grandpa
Rilis pada tahun 2016 lalu, film bergenre komedian ini diperankan oleh artis pria kenamaan Robert De Niro. ini masuk dalam daftar bioskop yang dilarang tayang di Indonesia karena memuat banyak scene yang memperlihatkan organ seksual pria dan wanita.
8. Suspiria
Dakota Johnson kembali hadir tampa busana dalam film ini. Bergenre horor, film Suspiria yang rilis pada tahun 2018 lalu menampilkan banyak adegan kekerasan baik jasmani, mental maupun seksual sehingga dilarang tampil di Indonesia.
9. The Interview
bergenre komedi yang menceritakan seputar suatu muslihat dalam rencana menghilangkan nyawa orang lain kepada Kim Jong Un oleh agen CIA. ini bernuansa politik yang kuat sehingga di Indonesia dilarang ditayangkan.
10. Annihilation
Rilis pada tahun 2018, film masuk dalam list film yang dilarang tayang di Indonesia sebab terkesan terlalu berlebihan secara sci-fi.